Cara Menghitung Subnetting

Subnetting adalah proses membagi jaringan besar menjadi beberapa jaringan yang lebih kecil. Hal ini biasanya dilakukan untuk meningkatkan efisiensi, meningkatkan kinerja jaringan dan mengurangi kemacetan lalu lintas jaringan. Cara menghitung subnetting menggunakan algoritma yang disebut “CIDR” (Classless Inter-Domain Routing).Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana cara menghitung subnetting dengan menggunakan algoritma CIDR.

Apa Itu CIDR?

CIDR (Classless Inter-Domain Routing) adalah algoritma yang digunakan untuk menghitung subnetting. Algoritma CIDR adalah metode yang paling umum digunakan untuk menghitung subnetting. Algoritma ini menggunakan sebuah bilangan biner untuk menghitung jumlah subnet yang dihasilkan.Sebagai contoh, jika Anda memiliki jaringan dengan alamat IP 192.168.1.0, maka algoritma CIDR akan menghitung jumlah subnet yang dihasilkan dengan menggunakan bilangan biner. CIDR juga dapat digunakan untuk menghitung jumlah host yang dapat dihosting oleh setiap subnet.

Bagaimana Cara Menghitung Subnetting Menggunakan CIDR?

Untuk memulai, Anda harus memiliki jaringan dengan alamat IP 192.168.1.0.Pertama, Anda harus menghitung jumlah bit yang dibutuhkan untuk menghasilkan jumlah subnet yang diinginkan. Misalnya, jika Anda ingin menghasilkan 8 subnet, maka Anda harus menggunakan 3 bit. Berikut adalah langkah-langkah yang harus Anda lakukan untuk menghitung subnetting dengan menggunakan algoritma CIDR:

  • Pertama, Anda harus menghitung jumlah bit yang dibutuhkan untuk menghasilkan jumlah subnet yang diinginkan. Misalnya, jika Anda ingin menghasilkan 8 subnet, maka Anda harus menggunakan 3 bit.
  • Kedua, Anda harus mengubah alamat IP 192.168.1.0 menjadi bilangan biner. Alamat IP tersebut akan berubah menjadi 11000000.10101000.00000001.00000000.
  • Ketiga, Anda harus menambahkan bit yang diperlukan untuk menghasilkan jumlah subnet yang diinginkan. Jadi, jika Anda ingin menghasilkan 8 subnet, Anda harus menambahkan 3 bit. Setelah menambahkan 3 bit, alamat IP akan berubah menjadi 11000000.10101000.00000001.11000000.
  • Keempat, Anda harus mengubah alamat IP yang baru kembali menjadi format angka desimal. Setelah mengubah format angka biner tersebut menjadi desimal, alamat IP akan berubah menjadi 192.168.1.192.
  • Kelima, Anda harus menghitung jumlah host yang dapat dihosting oleh setiap subnet. Untuk melakukannya, Anda harus mengambil jumlah bit yang ditambahkan dan mengurangi itu dari angka 32. Jadi, jika Anda menambahkan 3 bit, Anda harus mengurangi 32 dengan 3, atau 29. Hasilnya adalah bahwa setiap subnet dapat dihosting oleh 29 host.

Kesimpulan

Cara menghitung subnetting adalah dengan menggunakan algoritma CIDR. Algoritma ini menggunakan sebuah bilangan biner untuk menghitung jumlah subnet yang dihasilkan. Untuk menghitung subnetting dengan algoritma CIDR, Anda harus menghitung jumlah bit yang dibutuhkan untuk menghasilkan jumlah subnet yang diinginkan. Kemudian Anda harus mengubah alamat IP menjadi bilangan biner. Setelah itu, tambahkan bit yang diperlukan untuk menghasilkan jumlah subnet yang diinginkan. Setelah itu, ubah alamat IP yang baru kembali menjadi format angka desimal. Terakhir, hitung jumlah host yang dapat dihosting oleh setiap subnet. Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda dapat dengan mudah menghitung subnetting dengan menggunakan algoritma CIDR.

Kesimpulan

Cara menghitung subnetting dengan algoritma CIDR cukup mudah dilakukan.Anda harus menghitung jumlah bit yang dibutuhkan untuk menghasilkan jumlah subnet yang diinginkan. Kemudian Anda harus

Cara Menghitung Subnetting