Kebanyakan orang yang ingin memulai usaha sawit membutuhkan biji sawit untuk dijadikan bibit. Kualitas biji sawit yang dipilih akan berpengaruh pada kualitas tanaman sawit yang tumbuh. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui kriteria-kriteria yang perlu diperhatikan saat memilih biji sawit untuk dijadikan bibit.
Kualitas biji sawit yang baik akan menentukan tingkat keberhasilan pertumbuhan tanaman sawit. Biji sawit yang baik juga memiliki tingkat keberhasilan menetas yang tinggi. Kriteria-kriteria yang perlu diperhatikan dalam memilih biji sawit untuk dijadikan bibit termasuk:
Kriteria Umur Biji Sawit
Kriteria umur biji sawit pertama yang harus diperhatikan adalah umur biji sawit yang akan digunakan. Kebanyakan ahli tanaman menyarankan biji sawit yang tidak melebihi 20-30 hari setelah dimatangkan. Biji sawit yang lebih tua akan mengurangi kualitas germinasi biji sawit. Oleh karena itu, sebaiknya pilihlah biji sawit yang belum melebihi batas waktu umur tersebut.
Kualitas Buah Sawit
Selain umur biji sawit, kualitas buah sawit juga harus diperhatikan. Buah sawit harus dipilih dengan kualitas yang baik. Buah sawit yang dipilih harus berwarna hijau, kuning, atau coklat. Bunganya juga harus segar, tidak kering, dan bertekstur lembut. Buah sawit yang sudah membusuk, basah, berwarna hitam, atau bertekstur keras harus dihindari.
Kebersihan
Kebersihan juga merupakan salah satu kriteria yang harus diperhatikan saat memilih biji sawit untuk dijadikan bibit. Biji sawit yang telah terkontaminasi hama atau jamur harus dihindari. Juga pastikan bahwa biji sawit yang dipilih tidak tercemar oleh pestisida atau bahan kimia lainnya. Biji sawit yang dipilih juga harus tidak kotor atau berdebu.
Kriteria Ukuran Biji Sawit
Kriteria ukuran biji sawit juga perlu diperhatikan. Ukuran biji sawit yang dipilih harus cukup besar. Biji sawit yang kecil akan menurunkan tingkat keberhasilan menetas dan pertumbuhannya. Jika biji sawit yang dipilih terlalu kecil, maka tanaman yang tumbuh juga akan lebih kecil dan lebih rentan terhadap gangguan hama dan penyakit.
Kandungan Air Biji Sawit
Kandungan air biji sawit juga harus diperhatikan saat memilih biji sawit untuk dijadikan bibit. Biji sawit yang memiliki kandungan air di atas 25% harus dihindari. Kandungan air yang tinggi akan menurunkan tingkat keberhasilan menetas dan pertumbuhan tanaman sawit. Kebanyakan ahli tanaman menyarankan agar biji sawit memiliki kandungan air di bawah 15%.
Kriteria Genetik Biji Sawit
Kriteria genetik biji sawit juga harus diperhatikan. Biji sawit yang berasal dari pohon induk yang sehat dan produktif akan menghasilkan tanaman yang sehat dan produktif juga. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa biji sawit yang dipilih berasal dari pohon induk yang sehat dan produktif.
Kriteria Kualitas Bibit Sawit
Kebanyakan ahli tanaman menyarankan agar biji sawit yang dipilih memiliki kualitas germinasi yang tinggi. Kebanyakan ahli tanaman juga menyarankan agar biji sawit yang dipilih memiliki tingkat keberhasilan menetas di atas 90%. Jika biji sawit yang dipilih memiliki kualitas germinasi yang rendah, maka tingkat keberhasilan menetas dan pertumbuhan tanaman sawit juga akan rendah.
Kondisi Penyimpanan Biji Sawit
Penyimpanan biji sawit juga perlu diperhatikan. Biji sawit harus disimpan dalam wadah kering dan tertutup. Biji sawit yang disimpan dalam wadah yang tidak tertutup akan kehilangan kelembaban dan kualitasnya akan berkurang. Kebanyakan ahli tanaman menyarankan agar biji sawit disimpan dalam temperatur antara 20-30 derajat celcius.