Kwitansi adalah salah satu dokumen yang berfungsi sebagai bukti transaksi yang telah dilakukan. Bukti transaksi tersebut dapat berupa pembayaran, penyerahan barang, atau jasa yang telah dibeli. Dengan adanya kwitansi ini, maka transaksi yang telah dilakukan dapat terjamin keabsahannya. Oleh karena itu, banyak orang yang membutuhkan kwitansi dalam melakukan berbagai transaksi. Berikut ini tutorial cara membuat kwitansi secara sederhana.
1. Persiapkan Bahan-Bahan yang Diperlukan
Hal pertama yang harus Anda lakukan adalah mempersiapkan bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat kwitansi. Bahan-bahan ini antara lain resleting, kertas khusus kwitansi, lem, dan pena. Resleting ini berfungsi untuk mengikat kertas kwitansi tersebut, lem berfungsi untuk menempelkan kertas kwitansi di atas resleting, dan pena berfungsi untuk menulis datanya. Kertas khusus kwitansi yang diperlukan ini biasanya tersedia di toko-toko alat tulis ataupun di toko perlengkapan kantor.
2. Buatlah Kertas Kwitansi
Setelah bahan-bahan yang diperlukan telah disiapkan, maka selanjutnya Anda harus membuat kertas kwitansi. Kertas kwitansi yang dibuat ini harus dilengkapi dengan data yang sesuai. Biasanya, data yang harus disertakan di dalam kwitansi ini adalah nama pembeli, nama penjual, jumlah barang atau jasa yang dibeli, dan harga total yang harus dibayar. Jika Anda tidak yakin tentang data yang harus disertakan di dalamnya, maka Anda bisa mencari contoh kwitansi di internet untuk mengetahui data apa saja yang harus disertakan di dalamnya.
3. Masukkan Data ke Kertas Kwitansi
Setelah Anda tahu data apa saja yang harus disertakan di dalam kwitansi, maka selanjutnya Anda harus memasukkan data-data tersebut di dalam kertas kwitansi. Pastikan bahwa data-data yang telah Anda isi di dalamnya benar dan valid. Jika ada kesalahan, maka proses pembuatan kwitansi ini akan terganggu. Untuk itu, pastikan bahwa Anda telah memasukkan data-data yang benar dan valid sebelum melanjutkan ke tahap selanjutnya.
4. Tempel Kertas Kwitansi ke Resleting
Setelah Anda selesai memasukkan data ke dalam kertas kwitansi, maka selanjutnya Anda harus menempelkan kertas kwitansi tersebut ke dalam resleting. Untuk melakukan hal ini, Anda bisa menggunakan lem. Lem yang digunakan ini harus berkualitas baik agar kertas kwitansi tidak mudah terkelupas dari resleting. Jika Anda sudah menempelkan kertas kwitansi ke dalam resleting, maka selanjutnya Anda harus melepas resleting tersebut agar kertas kwitansi bisa dilepaskan dari resleting.
5. Cetak Kwitansi
Setelah Anda melepas resleting tersebut, maka selanjutnya Anda harus mencetak kwitansi. Anda bisa menggunakan printer untuk melakukan hal ini. Pastikan bahwa printer yang digunakan telah dikalibrasi dengan benar agar hasil cetakan tidak berbeda dengan data yang telah Anda isi di dalamnya. Jika Anda sudah yakin dengan hasil cetakan, maka selanjutnya Anda harus menandatangani kwitansi tersebut.
6. Tandatangani Kwitansi
Setelah Anda selesai mencetak kwitansi, maka selanjutnya Anda harus menandatangani kwitansi tersebut. Dengan menandatangani kwitansi ini, maka Anda telah menyatakan bahwa data yang tercantum di dalamnya benar dan valid. Tandatangan yang Anda berikan juga berfungsi sebagai bukti bahwa Anda telah menerima pembayaran atau penyerahan barang atau jasa yang telah dibeli.
7. Simpan Kwitansi
Setelah Anda selesai menandatangani kwitansi, maka selanjutnya Anda harus menyimpannya. Hal ini bertujuan untuk mempermudah proses pengecekan jika suatu saat ada mas